Sudah lama sekali saya tidak mengeposkan beberapa artikel yang sekiranya dicari oleh beberapa pembaca dan dinilai oleh google sebagai situs blog yang memiliki nilai
keywords bahkan tingkat
SEO terbaik rangking 1 (pagerank) seperti sebelumnya, mungkin saja karena kurangnya mengalokasikan waktu untuk menulis ataukah karena kurangnya pembaruan cara untuk menjadikan blog stabil dan imbang.
Sejujurnya saja bahwa akhir-akhir ini
saya banyak menciptakan beberapa
blog yang amburadul baik dimulai dari tata urutan label, katakunci, deskripsi dan postingan. Sehingga seperti
anak jalanan bisa juga
disapa dengan orang gila yang tidak memiliki pemikiran dan tujuan dalam hidup untuk selalu
berkarya.
ya betul sekali, mengalami beberapa dropping mode karena semakin kedepan semakin tua bahkan direkomendasikan membutuhkan backup data tak lain ialah mensinergikan antara ilmu pengetahuan dengan dunia menulis pada ambang-ambang udara atau dunia maya. Selebihnya ialah untuk mengenalkan kepada para penerus, agar supaya tahu menahu siapa dan bagaimana ciri dari orang seperti saya dalam ranah
dunia multimedia teknologi dan informasi.
Dizaman ini setiap orang tidak mungkin tidak tahu apa yang merubah sistem dan cara mencairkan
ilmu pengetahuan, seperti apa saja yang merubah sistem dan cara mencairkannya ialah dunia atau zaman model pendidikan berbasis teknologi dan informasi serta banyak bermunculan
aliran-aliran religius understanding yang merupakan pengenalan agama bertolak belakang dengan aliran agama sebelumnya. Bukan hanya satu atau dua hal yang membangunkan saya untuk terus mengembangkan potensi, baik dalam diri bahkan potensi yang telah lama menyatu dalam
sejatinya diri tak lain ialah merupakan
putra bungsu seorang tokoh masyarakat sebagian besar tersebut yaitu Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam dan Madrasah Diniyah di pelosok desa
kota Cilacap "
Yayasan Bercahaya Nurul Haq Cilacap" regional Jawa Tengah.
Pada konteks sebelumnya saya menerangkan bahwa
saya seorang putra bungsu seorang tokoh masyarakat, meskipun disisi lain saya tidak menginginkan untuk dihormati maupun disegani. Padahal disatu sisi tersendiri justru saya lebih senang bergaul dengan siapapun tanpa ada batasan cara menyapa Pak, Denbagus bahkan Gus, bila itu tersapa pada saya sepertinya tidaklah pantas untuk disebutkan karena saya lebih senang dengan panggilan bebas yang multi sikap dan silaturahmi. Sepintas cerita bahwa
saya pernah berkunjung ke pelosok kota Betawi yang kerap dikenal sebagai desa potensi seni basis pencak silat dan kanuragan (nama dirahasiakan), kali pertamanya saya mendapat julukan
Bang Somat, meskipun pada saat itu saya merasa direndah dirikan tapi saya malah sangat bangga sekali dengan sebutan Bang Somat didesa tersebut karena saya merasa itulah nama pangkat dan jabatan yang pantas tertuju untuk saya. Sampai sekian lama saya tidak pernah sowan ke tempat itu saya tetap mendapat julukan Bang Somat pada waktu
mendapat informasi pesan berupa rasa kerindu-rinduan mereka dengan adanya saya diantara mereka, mungkin saja karena sikap saya yang seakan-akan membuat orang mudah tertawa atau bahkan karena cara saya menghibur mereka dengan banyak akal, begitulah sekiranya.
Lihat dan baca saja gaya bahasa maupun cara saya menulis dipostingan ini, pastinya sangat berantakan sekali bukan? mungkin saja ini karena ada aliran darah yang sedang menaikkan gejolak "
Karena ada CINTA dari sebuh CITA-CITA" jadi seperti inilah kegilaan saya dari amburadulnya pemikiran saya, sebutlah
saya sebagai Orang Gila berpangkuh Edan potensi ilmu pengetahuan berlatar belakang banyak metode dan modista.
Sebagian besar menyangka bahwa saya sedang berbicara dan masih menikmati bermimpi dalam dengkuran letih (Nglindur), boleh juga itu tapi silahkan nilai saya sepuas dan
unlimited pola anda untuk saya. Sekian dulu dan terimakasih atas perhatian anda wahai para pembaca yang budiman-budiwati Blog Brilswibi / BISWIBI7 (
Berbagi Ilmu Sang Windowsbie7).
Send Cloud:
[+] Twitter
@macansewu73[+] WhatsApp
+62.89.632.642.343