PENYEBAB DAN CARA MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

Informasi Manfaat dan Tips Hidup Sehat, Rahasia Cantik dan Aneka Manfaat

  • BERANDA
  • DAFTAR ISI
  • GAYA HIDUP
  • OBAT ALAMI
  • TIPS
    • Sehat
    • Diet
    • Cara
Home » kesehatan » PENYEBAB DAN CARA MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

PENYEBAB DAN CARA MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

PENYEBAB DAN CARA MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

Pada umumnya orang hanya mengaitkan timbulnya penyakit jantung dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Pendapat tersebut jelas bukan pendapat keliru, akan tetapi, beberapa ahli penyakit jantung menyimpulkan bahwa penyakit jantung ternyata erat kaitannya dengan kadar homosistein dalam darah.

PENYAKIT JANTUNG ASALNYA DARI METABOLISME METIONIN

organ jantungSeorang dokter asal Amerika menyatakan bahwa homosistein merupakan senyawa antara, yang dihasilkan pada metabolisme metionin (yaitu sejenis asam amino esensial). Makanan seperti telur, keju, daging, makanan kaleng, tepung terigu, serta makanan yang dimasak berkali – kali ternyata banyak mengandung metionin.
Metionin sangat dibutuhkan oleh tubuh. Homosistein akan diubah oleh tubuh agar menjadi



sistein atau menjadi metionin. Untuk itu, tubuh memerlukan enzim yang berfungsi mengubah homosistein menjadi sistein atau metionin. Kerja enzim ini ditentukan oleh ketersediaannya vitamin B6, vitamin B12 serta asam folat di dalam tubuh. Apabila zat – zat tersebut tidak cukup tersedia di dalam tubuh, maka kadar homosistein dalam darah akan meningkat.

Selain disebabkan oleh kurangnya vitamin B6, B12, maupun asam folat, meningkatnya kadar homosistein juga dipengaruhi oleh faktor kondisi klinik (diabetes, gagal ginjal, hipotiroid). Disamping itu gangguan fungsi enzim akibat adanya mutasi genetik, faktor fisiologi, kondisi menopause bagi perempuan serta penurunan fungsi ginjal juga turut mempengaruhi tingginya kadar homosistein dalam darah. Tak kalah pentingnya adalah mengkonsumsi obat – obatan antifolat seperti methotexate, antikonvulsan, trimetoprim, serta anestesi nitrit oksida, juga akan berpengaruh terhadap kadar homosistein dalam darah.

Secara kasuistis, penderita penyakit jantung di seluruh dunia, 15 persennya ternya disebabkan oleh tingginya kadar homosistein dalam darah manusia. Selain itu, penyakit – penyakit lainnya seperti penyakit pembuluh darah juga diakibatkan oleh peningkatan kadar homosistein dalam darah.

HUBUNGAN HOMOSISTEIN DALAM DARAH DENGAN PENYAKIT JANTUNG BUKAN TEORI BARU

Menurut Dr. Strand, teori mengenai homosistein ini mulanya dicetuskan oleh Dr. Kilmer McCully, seorang ahli patologi (ilmu penyakit), seorang peneliti alumni Harvard Medical School pada pertengahan tahun 1960-an. Dr. McCully lalu menjadi salah seorang ahli patologi di Massachusetts General Hospital dan asisten dosen di Harvad Medical School. Sejak awal karirnya, Dr. McCully sangat tertarik pada gangguan akibat kelainan metabolisme genetis. Gangguan akibat kelainan metabolisme genetis ini, kemudian disebut homosistinuria.

Ia mengamati anak-anak yang menderita kelainan tersebut sehingga tubuhnya tidak bisa memetabolisme metionin. Karena itu, kadar homosistein dalam darahnya sangat tinggi. Ia heran karena diantara dua orang anak laki-laki diantaranya meninggal karena serangan jantung, padahal umurnya belum mencapai 8 tahun. Berdasarkan pengamatannya, ia menemukan bahwa kerusakan terjadi pada pembuluh darah kedua anak itu mirip dengan yang dialami laki-laki tua yang mengalami pengerasan pembuluh darah sangat parah. Hal itu membuatnya mulai menduga adanya hubungan antara kadar homosistein dalam darah dengan kejadian serangan jantung maupun stroke pada rata-rata pasien.
Teori tentang homosistein itu lalu dilaporkan Dr. McCully di beberapa jurnal pada akhir 1960-an atau sekitar awal 1970-an. Sehingga Dia mendapat sambutan sangat antusias. Namun teori mengenai tinggi kadar kolesterol dalam darah sebagai penyebab serangan jantung di kemudian hari justru lebih dikenal orang.

Tahun 1990-an, Dr. Meir Stampfer, pengajar nutrisi dan epidemiologi dari Harvard School of Public Health, melaporkan bahwa meski kadar homosistein hanya sedikit meningkat, sebenarnya sudah cukup meningkatkan resiko terkena serangan jantung. Bulan Februari 1995, Dr. Jacob Selbub juga melaporkan di New England Journal of Medicine bahwa tingginya kadar homosistein berhubungan dengan meningkatnya risiko penyempitan dua pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak. Selhub juga mencatat bahwa umumnya pasien dengan homosistein tinggi juga rendah kadar asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12 dalam darahnya.
Lama-lamaan, meski belum diterima oleh semua pihak, umumnya peneliti di Amerika menyadari bahwa homosistein adalah faktor resiko independen bagi penyakit jantung serta pembuluh darah. Teori itu juga menjelaskan mengapa ada orang bisa terkena serangan jantung meski kadar kolesterol dalam darahnya normal.

PENDERITA PENYAKIT JANTUNG HARUS BANYAK MENGKONSUMSI SAYURAN DAN BUAH - BUAHAN

Makanan yang banyak akan kadar homosistein, akan menambah sulit bagi tubuh untuk melakukan metabolisme serta mengubahnya menjadi metionin. Untuk itu mulailah mengkonsumsi sayur – sayuran hijau serta buah - buahan kaya vitamin, khususnya vitamin B6, B12, serta mengandung asam folat agar dapat membantu enzim tubuh bekerja mengubah homosistein dalam darah menjadi metionin.

Tidak semua ketiga jenis vitamin B tersebut terdapat pada sayur – sayuran serta buah –buahan saja. Terlebih lagi vitamin B 12, juga bisa ditemukan pada bahan pangan hewani. Untuk itu sebaiknya para penderita penyakit jantung lebih selektif lagi untuk memilih sumber vitamin tersebut yang ada pada sayur - sayuran atau buah – buahan (nabati) saja.
Sebaliknya, kita juga harus membatasi makan – makanan sumber protein hewani, kaya lemak jenuh serta kolesterol, seperti pada daging, jeroan, agar kesehatan jantung kita terpelihara dengan baik, sehingga kita bisa terbebas dari serangan penyakit jantung.

Dokter Strand sendiri memberikan anjuran bagi penderita penyakit jantung agar lebih banyak mengkonsumsi suplemen asam vitamin B6, vitamin B12 maupun asam folat. Meski demikian, ia mengakui bahwa tidak semua pasien penderita penyakit jantung memberikan respon positif dengan pemberian suplemen vitamin B. Hal itu menunjukkan bahwa pasien penderita penyakit jantung tersebut mempunyai masalah lain dalam memproses homosistein menjadi senyawa yang tidak membahayakan tubuhnya.

Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai berapa banyak kadar homosistein dalam darah disebut ideal, agar kesehatan jantung dapat terjaga. Namun Dr. Strand memiliki pendapat bahwa semakin tinggi kadar homosistein dalam darah, maka akan semakin tidak bagus bagi kesehatan tubuh. Sebaliknya, semakin rendah kadar homosistein dalam darah, maka akan semakin baik pula bagi kesehatan tubuh. Kalau memungkinkan, sebaiknya di bawah 7. Karena memang pada dasarnya, belum diketahui manfaat dari homosistein bagi kesehatan. Hal ini berbeda dengan kolesterol, dimana tubuh juga membutuhkannya untuk memproduksi bagian-bagian sel tertentu dan hormon. Semoga bermanfaat.

TERIMA KASIH, ANDA TELAH MENGUNJUNGI INFO SEPUTAR KITA. SEMOGA MENDAPATKAN MANFAAT
Label: kesehatan
Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Baca Juga

  • Inilah 19 Artis Indonesia dengan Tahi Lalat di Wajah
    Inilah 19 Artis Indonesia dengan Tahi Lalat di Wajah
    Apa arti tahi lalat bagi anda? Mungkin sebagian dari anda menganggap tahi lalat tidak ada artinya apa-apa, tidak bermakna apa-apa. Tetapi b...
  • OBAT PENGHILANG FLEK HITAM BEKAS LUKA TRADISIONAL DAN ALAMI
    OBAT PENGHILANG FLEK HITAM BEKAS LUKA TRADISIONAL DAN ALAMI
    CARA ALAMI DAN HERBAL (TRADISIONAL) MENGHILANGKAN FLEK HITAM BEKAS LUKA Kulit merupakan salah satu organ penting bagi manusia, dan merupakan...
  • Cara Merawat Kulit Wajah Sesuai Jenis Kulit Anda
    Cara Merawat Kulit Wajah Sesuai Jenis Kulit Anda
    Merawat kulit wajah secara alami dengan bahan-bahan tradisional harus sesuai jenis kulit anda. Untuk kulit berminyak misalnya, anda bisa me...
  • Hukum dan Efek Kosmetik yang Mengandung Alkohol
    Hukum dan Efek Kosmetik yang Mengandung Alkohol
    Kosmetik yang Mengandung Alkohol - Begitu kita mendengar alkohol, seketika pikiran kita tertuju pada minuman keras. Padahal alkohol tidak ...
  • Cara Menghilangkan Noda Bekas Jerawat Dengan Lemon
    Cara Menghilangkan Noda Bekas Jerawat Dengan Lemon
    Cara Menghilangkan Noda Bekas Jerawat Dengan Lemon - Wajah memiliki kulit yang tiga kali lebih tipis jika dibandingkan dengan kulit di bagi...
  • Cara Menghindari Stres Saat Hamil Pertama
    Cara Menghindari Stres Saat Hamil Pertama
    Cara Menghindari Stres Saat Hamil Pertama - Ibu hamil wajib mempelajari banyak hal baru, selain mencari tahu contoh menu makanan sehat unt...

Random Post

  • Obat Gigi : Cara Cepat Mengobati Sakit Gigi Yang Berlubang
    Obat Gigi : Cara Cepat Mengobati Sakit Gigi Yang Berlubang
    Sakit gigi karena berlubang merupakan masalah klasik yang banyak diderita masyarakat indonesia. Cara…
  • Setelan Baju Muslim yang Menawan
    Setelan Baju Muslim yang Menawan
    Setelan Baju Muslim yang Menawan - Memilih baju setelan busana muslim, sebagaimana memilih baju sete…
  • Apa Manfaat Putih Telur Untuk Wajah Cantik Anda?
    Apa Manfaat Putih Telur Untuk Wajah Cantik Anda?
    Beragam bahan-bahan alami bisa digunakan untuk merawat kesehatan kulit, salah satunya putih telur ya…
  • Tips Sehat Agar Tidak Gemuk
    Tips Sehat Agar Tidak Gemuk
    Well, banyak orang suka makan tapi rentan gemuk dibanding mereka yang stay slim sekalipun konsumsin…
  • Cara Membuat Suara Merdu Dengan Ramuan Alami
    Cara Membuat Suara Merdu Dengan Ramuan Alami
    Salah satu cara membuat suara merdu adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dan memilih menu makanan s…
  • Membuat Obat Panu Tradisional Paling Ampuh
    Membuat Obat Panu Tradisional Paling Ampuh
    Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Tinea versicolor. Cara menghilangkan panu seca…

© 2025 Info Kesehatan | Artikel Kesehatan | Aneka Manfaat | Tips Cara Hidup Sehat All Right Reserved - Empowered by Suryadillaga - Powered by Blogger.com.