Sebelumnya admin sudah berbagi apa saja kandungan Nutrisi dan Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan dan Kecantikan, nah kali ini kita akan bahas khasiat buah apel untuk mengobati penyakit kanker secara khusus. Apakah benar dengan buah apel bisa mengobati penyakit kanker? Kalau bisa, bagaimana caranya?
Tahukah anda? Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah apel, seperti vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan ini sangat bermanfaat untuk mengatasi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Ada beberapa jenis kanker yang dapat diobati dengan terapi menggunakan buah apel. Berikut ini penejelasannya.
Apel Untuk Mengobati Kanker Usus
Penelitian tentang ini belum dilakukan pada pasien manusia, namun baru menggunakan tikus laboratorium. Tikus diberikan zat pemicu kanker usus besar. Setelah itu, beberapa tikus diberi asupan jus apel selama enam minggu. Hasilnya? Tikus-tikus yang mendapatkan jus apel terbukti mengalami tingkat penurunan sel kanker hingga 43%. Berdasarkan hasil itu, para peneliti mengambil kesimpulan jika mengkonsumsi apel secara rutin dapat membantu dalam penyembuhan kanker usus untuk manusia. Hal ini dipercaya karena kandungan senyawa antioksidan yang disebut procyanidin, yang mampu membunuh sel-sel kanker.
Apel Untuk Mengobati Kanker Hati
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dimana mereka menemukan senyawa procyanidins dalam buah apel. Procyanidins adalah antioksidan yang sangat kuat dan bekerja untuk memicu serangkaian sinyal pada sel-sel yang mengakibatkan kematian pada sel kanker. Dalam penelitian yang dilakukan, tikus yang diberikan diet apel selama 6 minggu hanya memiliki setengah dari jumlah lesi pra-kanker yang dimiliki oleh tikus yang diberikan makanan biasa tanpa tambahan sari apel.
Apel Untuk Mengobati Kanker Paru-Paru
Hal ini berdasarkan penelitian yang melibatkan 10.000 orang sukarelawan. Para sukarelawan tersebut diminta untuk mengkonsumsi buah apel secara rutin dalam jumlah yang berbeda. Hasil yang didapat cukup mengejutkan. Para sukarelawan yang mengkonsumsi apel dengan jumlah lebih banyak didapati mempunyai kemungkinan 50% lebih rendah untuk terkena kanker paru-paru.